Selasa, 28 Februari 2017

arti sifat seseorang lewat andeng-andeng praktis dan lengkap






Sifat seseorang melalui andeng-andeng

1.        Ubun-ubun - Tamak akan harta benda, jahat dan jahil
2.      Unyeng-unyeng - Banyak akal, pendiam tapi cerdas
3.      Kepala bagian belakang - Dapat dipercaya, pemberani dan sabar  
4.     Kepala sebelah kanan - Banyak rezeki  
5.      Kepala sebelah kiri - Wataknya buruk  
6.     Dahi kanan atau kiri - Wataknya buruk
7.      Dahi tengah-tengah - Pandai dan baik hati
8.      Pelipis kanan atau kiri - Banyak rezeki
9.     Kelopak mata atas kanan/kiri - Pandai membawa diri
10.  Kelopak mata bawah kanan/kiri - Sering menderita
11.     Ujung mata kanan/kiri - Dapat dipercaya dan pendiam
12.   Pangkal hidung - Pandai dan baik hati
13.   Alis kanan - Suka menolong
14.   Alis kiri - Dicintai banyak orang
15.   Hidung - Banyak rezeki
16.   Hidung bawah - Pandai bicara, banyak rezeki
17.    Bibir atas - Cerdas, banyak rezeki
18.   Bibir bawah - Baik hati
19.   Pipi kanan/kiri - Dermawan
20.Pipi tengah - Disukai
21.   Ujung mulut kanan - Pandai bicara
22. Dagu - Pandai bicara dan jujur
23. Telinga kanan - Keras dan mudah marah
24. Telinga kiri - Pandai dan jujur
25. Leher depan - Bijaksana
26. Leher belakang - Kecil hati, putus asa
27.  Bahu kanan - Pendiriannya teguh
28. Bahu kiri - Pikirannya selalu ruwet
29. Buah dada kanan/kiri - Nafsunya besar
30.Antara buah dada - Baik hati
31.   Punggung - Dapat dipercaya
32. Tengah perut - Dapat dipercaya
33. Pinggang - Jujur dan tabah
34. Pantat - Sering menderita
35. Pangkal paha - Tangkas dan banyak rezeki
36.  Lutut depan - Kuat berjalan
37.  Lutut sebelah dalam - Hatinya tidak tetap
38. Betis - Dapat dipercaya
39. Tulang kaki kanan - Pemboros
40.                        Tulang kaki kiri - Pemberani
41.   Pergelangan kaki - Kuat berjalan
42. Tumit - Tidak dapat dipercaya
43. Jari-jari kaki - Suka bekerja
44.Lengan kanan/kiri - Suka bekerja
45. Telapak kaki - Baik hati
46.Telapak tangan kanan - Pandai menyimpan harta
47. Telapak tangan kiri - Pemboros
48. Telapak belakang - Kuat kaya
49.Ujung siku - Baik hati
50.Siku bagian dalam - Selalu tabah
51.   Jari-jari tangan - Banyak rezeki
52. Pergelangan tangan - Pemboros

peribahasa indonesia praktis dan lengkap



Image result for peribahasa







       1.     Ada air ada ikan
Dimana kita tinggal, disitulah kita mendapat rezeki.
  2. Ada rotan ada duri
Tiap-tiap sesuatu ada buruknya atau kesukarannya.
3.   Air berteriak tanda tak dalam
Orang yang sombong biasanya bodoh.
4.   Adat teluk timbunan kapal
Kita meminta atau meminjamkan yang punya dan kita bertanya kepada yang pandai.
5.   Air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga.
Biasanya sifat anak menurut teladan orang tua.
6.   Air jernih ikannya jinak
Negeri yang aman sentosa, penduduknya hidup makmur.
7.   Air pun ada pasang surutnya
Keadaan orang itu tidak tetap, ada kalanya senang ada kalanya susah.
8.   Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ketepi juga
Kalau terjadi perselisihan keluarga, akhirnya berbaik kembali.
9.   Air susu dibalas dengan air tuba
Kebaikan dibalas dengan kejahatan.
10. Air tenang menghanyutkan
Orang pendiam biasanya banyak ilmu.
11.  Air yang dingin juga dapat memadamkan api
Orang yang sedang marah juga dapat dilunakkan dengan kata-kata yang lemah lembut.
12. Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya
Orang yang pendiamitu jangan dianggap penakut atau dapat dipermalukan begitu saja.
13. Akar akal berpulas tak patah
Orang pandai tak akan habis akalnya, sekalipun ia ada dalam kesusahan.
14.Alu patah lesung hilang
Ditimpa kemalangan terus menerus.
15. Anak panah yang sudah terlepas dari busurnya tidak dapat dikembalikan lagi
Rahasia harus disimpan betul-betul, jika sudah terbuka takkan dapat ditutup lagi.
16. Angan –angan menerawang langit
Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
17. Anjing diberi makan nasi, bilakah kenyang ?
Tidak ada faedahnya kita berbuat kebajikan kepada orang yang jahat.
18. Anjing menyalak tiada menggigit
Mulut besar tetapi penakut.
19. Apa gunanya merak mengigal di hutan
Tidak ada gunanya orang menunjukan kepandaiannya dihadapan orang bodoh.
  10. Asam di darat, ikan di laut bertemu dalam belanga
Jika sudah jodoh, walaupun berbeda tempat tinggal akhirnya bertemu juga.
21. Ayam bertelur di padi mati kelaparan
Orang yang selalu kekurangan, meskipun penghasilannya besar.
22. Awal dikenal akhir tidak
Tiada menimbang akan baik buruknya
23.Adat hidup tolong menolong, adat mati jenguk menjenguk
Hendaklah kita tolong menolong dalam segala hal.
24.                Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
Orang muda harus sabar, bila menginginkan sesuatu/cita-cita.
25.Ada gula ada semut
Orang yang kaya biasanya banyak dikunjungi orang-orang, yang ikut mengecap kenikmatan dari kekayaannya.
26.                Ada udang dibalik batu
Ada maksud tertentu.
B
1.    Bagai air di daun talas
Orang yang tidak tetap pendiriannya.
2.    Bagai api dengan asap
Sangat erat persahabatannya.
3.   Bagai diiris dengan sembilu
Sakit hati amat sangat.
4.   Bagai jawi makan dimamah dahulu baru ditelan
Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, haruslah dipikirkan terlebih dahulu dalam-dalam.
5.   Bagai kera diberi kaca
Memberi sesuatu barang kepada orang bodoh yang tidak tahu menggunakannya.
6.   Bagai memakai baju dipinjam
Keadaan yang dibuat-buat  sehingga canggung tampaknya.
7.   Bahasa menunjukan bangsa
Baik buruk tutur kata seseorang dapat diketahui dari asal usulnya.
8.   Barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnya
Siapa yang akan mencelakakan orang lain, biasanya ia jugalah yang akan mendapat celaka lebih dahulu.
9.   Belalang telah menjadi elang
Orang bodoh dan hina telah menjadi orang besar dan mulia.
10. Belum bertaji hendak berkokok
Belum berilmu sudah hendak berlagak.
11.  Berdiang di abu dingin
Minta pertolongan kepada orang yang miskin.
12. Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
Kita harus beusaha sekeras-kerasnya untuk mencapai suatu maksud.
13. Berpandang luas beralam lapang
Orang yang sabar.
14.Bertegang urut leher
Tidak mau mengalah dalam pertengkaran.
15. Berteguran dahulu lalu berkenalan, mendaki dahulu maka tahu lelah
Kesadaran itu akan timbul setelah banyak menderita.
16. Besar kapal besar gelombang
Makin tinggi kedudukan makin banyak pula rintangan yang menimpa.
17. Biar miskin asal cerdik,tertawan juga orang kaya
Pengetahuan dan kepandaian itu lebih berharga dari pada harta.
18. Buah manis berulat didalamnya
Kata-katanya manis seperti madu, tapi hatinya jahat.
19. Buang sampah tinggal intinya.
Barang sesuatunya kita pakai yang baik, yang buruk kita buang.
20.                 Bulan naik matahari naik
Mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
21. Buruk muka, cermin dibelah
Kita yang salah, orang lain yang yang disalahkan.
22. Berkata pelihara lidah, berjalan pelihara kaki
Berhati-hati mengeluarkan kata-kata, jangan sampai salah.
23.Berkering di air laut
Memberi nasihat kepada orang yang tidak mau dinasehati.
24.                Bagai kucing dibawakan lidi
Seorang anak yang ketakutan karena dimarahi anaknya.
25. Banyak habis sedikit sedang
Cukup tidaknya tergantung kepada hemat dan borosnya seseorang.
26.                Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh.
Pengeluaran harus disesuaikan dengan pendapatan/penghasilan.
27.Belum dipanjat asap kemenyan
Dikatakan dari seseorang anak muda yang belum kawin.

C
1.    Cabik-cabik bulu ayam
Orang berselisih dengan saudaranya atau keluarganya tiada lama berbalik lagi.
2.    Cepat kaki ringan tangan
Tangkas dan rajin
3.   Cium tapak tangan, berbau apa tidak
Periksa diri sendiri dulu, baru mencela orang lain.
4.   Cacing hendak menjadi ular naga
Orang yang rendah berlagak meniru kelakuan orang yang tinggi atau orang miskin meniru kelakuan orang kaya.
5.   Cuaca di langit tanda akan panas, gabah di hulu tanda akan hujan
Barang sesuatu pasti ada tandanya.
6.   Cupak sepanjang betung, adat sepanjang jalan
Hendaklah kita mengerjakan sesuatu menurut adat atau kebiasaan yang berlaku.














D
1.    Dari telaga yang jernih, tak akan mengalir air yang keruh
Anak orang baik-baik itu, biasanya tidak akan menjadi orang jahat.
2.    Datar bagai lantai papan, licin bagai dinding cermin
Sangat adil.
3.   Dibalik-balik bagai memanggung
Sesuatu perkara dipikirkan masak-masak,supaya jangan menyesal kemudian.
4.   Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu
Mulut manis tapi hatinya jahat.
5.   Dimana bunga berkembang, disitu kumbang banyak
Dimana terdapat gadis cantik, kesitulah banyak datang pemuda.
6.   Dimana lalang habis, disitu api padam
Mati itu tidak dapat ditentukan, jika umur sudah sampai, dimana saja kita mati.
7.   Disangkanya tetap akan panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari
Disangkanya tetap akan senang dan mulia tetapi tiba-tiba ditimpa bahaya sehingga jatuh miskin.
8.   Duduk seperti kucing, melompat seperti harimau
Nampaknya orang itu pendiam, tetapi kalau ia berkata atau berbuat, maka terlihatlah ketegasannya.
9.   Dalam lautan dapat diduga, dalam hati siapa tahu
Tidak dapat kita mengetahui isi hati orang lain.
10. Dekat mencari bubu, jauh mencari suku
Dalam soal yang penting atau sulit, orang berdamai dengan keluarga terdekat lebih dahulu.
11.  Datang tak berjemput, pulang tak berantar
Atas kemauannya sendiri.


E
1.    Elok basa akan bekal hidup, elok budi akan bekal mati
Orang yang baik budi bahasanya akan disayangi orang semasa hidup dan setelah matipun akan dipuji orang juga.
2.    Emas disangka loyang
Karena miskin dan melarat, ia disangka orang jahat, padahal ia orang yang tinggi budi dan berperikemanusiaan.
3.   Enak bagai kukuran, sakit bagai kelapa
Mau enak sendiri saja dengan tidak memperdulikan kesakitan orang lain.
4.   Enggan berdayung, hanyut serantau
Jangan malu bertanya, jika tidak tahu.
             5, engkau belum mencapai pengayuh, aku telah sampai ke               seberang
                  orang berilmu itu dengan segera dapat mengetahui
                  kehendak dan kemauan seseorang dengan melihat
                  tingkah laku bahasanya.
5.   Esa hilang kedua terbang
Seseorang yang tetap hatinya mengerjakan sesuatu pekerjaan yang berbahaya, tetapi besar faedahnya, terutama untuk nusa dan bangsa.
6.   Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan
Sesuatu hal haruslah diperbincangkan terlebih dahulu.









G
1.    Gajah berjuang dengan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah
Jika terjadi pertengkaran, rakyat jelata yang menjadi korban.
2.    Gajah mati karena gadingnya
Binasa karena kekayaan atau ketinggiannya.
3.   Gantilah celana dengan kain
Penakut.
4.   Guru kucing berdiri, murid kucing berlari.
Guru hendaklah memberi contoh yang baik, supaya muridnya baik pula.
5.   Genting menanti putus, biang menanti tembuk
Walaupun persahabatan sangat akrab pasti ada perselisihan.
6.   Garam di laut asam di gunung, akhirnya bertemu di dalam belanga
Perjodohan tidak mengidahkan bangsa dan derajat.

H
1.    Hancur badan dikandung tanah, budi naik terkenang juga
Budi baik tak dapat dilupakan selama-lamanya.
2.    Hari panas dapat berlindung, miskin kemana disurukan
Jangan malu-malu mengakui kukurangan atau ketiadaan kita, supaya mendapat pertolongan.
3.   Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama
Orang yang baik budi dan tingkah lakunya, walaupun ia sudah mati, namanya tetap disebut-sebut juga.
4.   Harimau pulang kena penjara, pelanduk kecil menolakkan mara
Orang kecil itu kadang-kadang dapat menolong orang besar dan berkuasa.
5.   Hati tak lepas, dendam tak sudah
Belum puas.
6.   Hidung dicium, pipi digigit
Berbuat kebaikan guna menutupi kejahatan.
7.   Hidup berkerat rotan
Memutuskan hubungan selama-lamanya.
8.   Hilang bini dapat dicari, hilang budi badan celaka
Istri yang meninggal dapat diganti, akal yang hilang mendatangkan celaka.
9.   Hilir mudik saja
Tak mempunyai pekerjaan.
10. Hitam-hitam gula jawa
Meskipun kulitnya hitam, tapi wanita itu manis rupanya.
11.  Hujan emas di negri orang, hujan batu di negri sediri, baik juga di negri sendiri
Betapa senang dan mulianya di perantauan, tentu lebih senang dan berbahagia di negri sendiri.
12. Hati panas lupalah kacang pada kulitnya
Seorang yang telah mendapat kesenangan dan kebahagiaan, lupa ia akan asalnya dan kepada sahabat kenalannya.

I
1.    Ikan bergantung, kucing tunggu
Kesal melihat barang yang diingini, tetapi tidak mungkin didapat.
2.    Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta
Janganlah menurut hawa nafsusupaya selamat.
3.   Ilmu yang tiada beramal, sama dengan pohon yang tiada berbuah
Ilmu pengetahuan sebaiknya kita sebarkan, supaya banyak bermanfaat.
4.   Itik berenang di air mati kepanasan
Orang yang tinggal dengan orang yang berilmu, tetapi tiada mendapat satupun daripadanya, atau orang yang bersuami orang kaya atau berpangkat tinggi dan bergaji besar tetapi selalu menderita saja.
5.   Ia memperlihatkan giginya
Ia menggunakan kekuasaannya.

J
1.    Jangan melihat ke atas, melihat ke bawah
Jangan membandingkan orang tinggi atau orang kaya dengan kita.
2.    Jika tak uang dipinggang, dara jadi orang lain
Jika miskin dan melarat, saudara sendiri pun akan menjauh dari kita.
3.   Jangan berjinak-jinak dengan ular yang berbisa
Janganlah bergaul dengan orang yang jahat,lambat laun kita tentu akan dijahatinya.
4.   Janganlah menyiangi ladang orang, siangilah ladang sendiri
Janganlah mencampuri hal/urusan orang, uruslah diri sendiri lebih dahulu.
5.   Jangan bercermin di air keruh
Janganlah mencontoh yang buruk.
6.   Jatuh ditimpa tangga
Ditimpa kecelakaan berturut-turut.
7.   Jika tidak ada rotan, akarpun berguna
Jika tidak ada barang yang baik, yang jelekpun dapat dipakai.
8.   Jinak-jinak merpati hendak ditangkap ia pun terbang
Seorang gadis yang rupanya mau, tetapi sesungguhnya tidak.



K
1.    Kain basah kering di pinggang
Orang yang telah habis hartanya karena merugi atau karena kena bencana.
2.    Kaki naik kepala turun
Berusaha sekeras-kerasnya.
3.   Kalah jadi abu, menang jadi arang
Menang kalah sama saja.
4.   Kalau pandai menitih buih, selamat badan ke sebrang.
Jika keras kemauan untuk mengerjakan sesuatu yang sukar, niscaya maksud tercapai.
5.   Kecil-kecil anak kalu, sudah besar menjadi anak
Segala tingkah laku anak kecil itu menyenangkan kita, tetapi jika besar menyusahkankita.
6.   Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa, sudah tua berubah tidak.
Harus dibiasakan dari kecil berbuat baik, karena kebiasaan itu sukar menghilangkannya.
7.   Kemana angin deras kesitu condongnya.
Orang yang tidak berpendidikan.
8.   Keras ditakik, lunak disudu.
Baiknya sederhana, supaya jangan dipermainkan orang.
9.   Kerbau dipegang talinya, manusia dipegang mulutnya.
Manusia itu harus menepati janjinya.
10. Kestur mati karena baunya.
Seringkali orang binasa karena kelebihannya, baik harta, benda, pangkat, atau derajat.
11.  Kita semua mati tapi kubur masing masing
Tiap-tiap orang mempunyai bakat sendiri-sendiri, sehingga berlain-lainlah kejadiannya.
12. Kemana tumpah kuah kalau tidak ke nasi.
Sifat anak sedikit banyak menauladani sifat orangtuanya.
 L
1.    Laksana katak, sedikit hujan banyak bermain.
Orang yang membesar-besarkan perkara yang kecil.
2.    Lempar batu sembunyi tangan
Perbuatan yang licik dan khianat.
3.   Licin bagai belut
Tidak akan ditipu oleh orang karena cerdiknya.
4.   Lidah tak bertulang
Orang yang mudah mencela orang lain dengan tidak dipikir lebih dahulu.
5.   Lintah darat
Orang yang meminjamkan uang dengan bunga amat besar.
6.   Lubuk akal tepian ilmu
Kepada yang pandai kita bertanya.
7.   Lupa ketinggalan, terlelap kemalingan
Siapa yang lengah dan lalai tentu akan mendapat kerugian.
8.   Lurus tak tabung
Orang yang tidak pernah berdusta atau pun menipu.
9.   Lepas dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau
Sama besar bahayanya.
10. Lebih manusia karena akal, lebih burung karena sayap
Hendaklah manusia mempergunakan akalnya, karena akal itulah kelebihan dari makhluk lain.
11.  Laut mana yang tidak berombak, bumi mana yang tidak ditimpa hujan.
Tiap-tiap orang tentu akan berbuat salah walaupun sekali.

             
        

   M
1.    Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
Cita-cita tinggi tapi tidak mau untuk mencapainya.
2.    Malang tak boleh ditolak, mujur yak boleh diraih.
Nasib baik atau buruk, kita tidak bisa mnentukan.
3.   Mainkan itu jikalau jatuh  kedalam pelimpahan sekalipun, niscaya tiada hilang cahayanya.
Orang baik-baik itu jika jatuh miskin dan hina sekalipun akan tetap baik budi pekertinya dan halus budi bahasanya.
4.   Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan.
Tiap-tiap perkataan orang haruslah dipikirkan masak-masak sebelum diterima atau ditolak.
5.   Mati semut karena manisan
Manusia itu terpedaya oleh mulut manusia.
6.   Menepuk air dulang teroecik  mata sendiri.
Orang yang membukakan aib keluarganya, berarti menjelekkan diri sendiri.
7.   Mengail berumpan, berkata bertipuan.
Supaya maksud kita sampai, hendaklah kita pandai-pandai mengambil hati orang, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan.
8.   Menjadi alas bubur
Kita yang menanggung segala kejelekannya.
9.   Menggunting dalam lipatan.
Mencelakakan atau menipu kawan sendiri.
10. Menjilat air ludah
Orang yang tidak mempunyai malu.
11.  Mulut bawa madu, pantat bawa sengat.
Kelihatannya ia memberi, tetapi sesungguhnya mengambil dari kita sebanyak-banyaknya.
12. Musuh tidak dicari, bersua panyang dielakkan.janganlah mencari-cari permusuhan, tetapi bila ia datang sendiri janganlah takut menghadapinya.
N
1.   Nasi dimakan rasa sekam, air diminum rasa duri.
Sangat berduka cita.
2.     Nasi masak, periuk pecah.
Seseorang yang mendapat anak, tetapi isterinya meninggal karenanya.
3.     Nasi telah menjadi bubur.
Kesalahan yang amat disesalkan karena tak dapat diperbaiki.

O
1.    Olok-olok jadi tingkarah.
Berolok-olok atau bermain-main akhirnya jadi perkelahian.
2.    Orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi.
Seseorang yang baru menderita, tiba-tiba mendapat pertolongan.
3.   Orang kaya suka dimakan, orang elok selendang dunia.
Orang kaya yang pemurah.
4.   Orang makan nangka, awak kwna getahnya.
Orang lain yang berbuat kesalahan, tetapi kita yang mendapat tuduhan.
5.   Orang yang menggamang mati jatuh.
Orang yang ragu-ragu akan mengerjakan sesuatuyang telah dipikirkan tentu tiada berhasil dan mendapat kerugian.
6.   Orang yang mengantuk disorongkan bantal.
Seseorang yang memperoleh sesuatu yang sangat dibutuhkan.
7.   Orang yang kenyang kalau diberi makan sedap sekalipun, akan berkata juga.
Pemberian kita kepada orang lain, yang tidak diinginkannya tentu tidak dihargakan.


P
1.    Pagar makan tanaman.
Orang yang wajib memelihara, malah ia yang merusaknya.
2.    Panas setahun, dihapuskan oleh hujan sehari.
Kebaikan yang telah banyak, dihapuskan oleh kesalahan yang sedikit saja.
3.   Patah tumbuh hilang berganti.
Patah yang satu, muncullah yang lain.
4.   Pepat diluar, runcing di dalam.
Orang yang palsu, tidak dapat dipercaya.
5.   Pisau senjata tiada bisa, bisa lagi untuk manusia.
Kata-kata yang melukai hati, lebih sakit daripada tikaman dengan pisau belati.

R
1.    Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
Saling membantu bila ada kesulitan.
2.    Rupa harimau, hati tikus.
Rupanya gagah berani, tetapi penakut.
3.   Rupa ketan, ditanak berderai.
Rupanya pandai dan berani, tetapi sebenarnya bodoh atau penakut.
4.   Rendah gunung tinggi harapan.
Meskipun keadaan kurang memuaskan, tetapi mempunyai harapan yang tinggi.
5.   Rawan murah, gigi habis.
Malang karena tidak dapat lagi ikut merasai kenikmatan dan kesenangan, disebabkan sudah tua atau tidak berdaya lagi.


S
1.    Sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan.
Pura-pura tidak suka atau tidak mau.
2.    Sebagai aur dengan tebing.
Saling menolong, saling menopang.
3.   Sebagai durian dengan mentimun.
Jika orang besar melawan orang kecil, pasti yang kecil akan kalah.
4.   Seberat-berat beban, laba jangan ditinggalkan.
Meskipun suatu pekerjaan berat dan sukar, kita usahakan juga menyelesaikannya, karena mengingat keuntungan yang besar.
5.   Seekor kerbau berkubang, semua kena luluknya.
Perilaku perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, lama-lama berhasil juga.
6.   Selangkah berpantang surut, setapak berpantang mundur.
Keras hati dan berani menghadapi apa saja.
7.   Seligi tajam bertimbal, ujung pangkal mengenai.
Kemana saja beruntung.
8.   Seperti air dalam kolam.
Seseorang yang tenang sikap  dan tingkah lakunya.
9.   Seperti ayam pulang ke lesung.
Kembali ke tempat yang disenangi.
10. Seperti cacing kepanasan.
Orang yang gelisah.
11.  Seperti anjing  berebut tulang.
Orang yang tamak, yang suka memperebutkan harta benda orang lain.
12. Seperti duri dalam daging.
Hati sangat luka, karena kata-kata yang menyakitkan.
13. Seperti harimau menyembunyikan kukunya.
Orang yang binasa karena ilmunya atau pengkatnya.
14.Seperti katak di dalam tempurung.
Orang yang sedikit pengetahuannya.
15. Seperti layang-layang putus talinya.
Seseorang yang putus pengharapan dan menyerah.
16. Seperti lebah, mulut membawa madu, pantat membawa sengat.
Orang yang suka menolong, tetapi perkataannya menyakitkan hati.
17. Seperti musang berbulu domba.
Pura-pura berbuat baik untuk menutupi kejahatannya.
18. Serigala berbulu domba.
Orang yang tampaknya bodoh dan penurut tapi hatinya jahat.
19. Seperti pinang dibelah dua.
Persamaan antara dua orang yang mirip benar.
20.     Seperti pohon bambu ditiup angin.
Bagus tingkah lakunya, tidak mudah dipengaruhi orang lain.
21. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna.
Sesuatu yang akan dikerjakan, pikirlah dahulu baik buruknya supaya jangan menyesal kemudian.
22. Sudah diludah, dijilat lagi.
Telah hina dimuliakan lagi.
23.Sudah tahu asam garamnya.
Sudah tahu keadaan yang sebenarnya.
24.     Seperti ikan dalam belat.
Tidak merdeka, kemana pergi terhalang.
25.Seperti embun di ujung rambut.
Kasih sayang yang tidak tetap selamanya, sekali akan hilang.
26.     Sekali lancing ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.
Sekali saja kita mengingkari janji, orang tidak akan percaya lagi selama-lamanya.
27.Sambil berdiang nasi masak.
Sambil mengerjakan sesuatu pekerjaan, selesai pula pekerjaan yang lain.
28.Sebagai seludang menolak mayang.
Janganlah meninggalkan tanggungan atau meninggalkan kewajiban sebelum sempurna.



T 

1.    Tahu makan, tahu simpan.
Hati-hati memegang rahasia, supaya jangan terbuka.
2.    Tak ada laut yang tak berombak.
Tiap-tiap pekerjaan itu ada bahaya atau kesulitannya.
3.   Takut akan bayang-bayangannya sendiri.
Senantiasa dalam ketakutan, karena perbuatannya sendiri.
4.   Tangan kanan jangan percaya tangan kiri, luka tangan kanan oleh tangan kiri.
Harus hati-hati dengan  sahabat, karena kadang-kadang ia yang menjatuhkan kita.
5.   Tebal kulit muka
Tiada malu, tiada berperasaan.
6.   Tiada sangka akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan.
Karena kelalaian maka bahaya yang kecil mendatangkan kecelakaan yang hebat.
7.   Tidak kekal bunga di karang.
Kekayaan, kemuliaan, dan kesenangan itu tiada tetap kadang-kadang hanya sebentar.
8.   Turutkan rasa binasa, turunkan hati mati.
Celakalah orang yang menurutkan hawa nafsunya.
9.   Tong yang penus tiada bergoncang, hanya yang sepenuh jua yang bergoncang.
Orang berilmu itu pendiam, tetapi orang yang kurang ilmu itu yang suka berlagak.
10. Timbangan berat sebelah.
Seseorang yang tidak adil.





U
1.    Ular bukan, ikan pun bukan.
Belum dapat dipastikan apa orang itu jahat atau tidak.
2.    Unjuk tiada yang diberikan.
Pura-pura memberi, sebenarnya tidak.
3.   Utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati.
Budi yang baik itu akan diingat selama-lamanya.
4.   Untung sahut terapung, untung batu tenggelam.
Nasib manusia berbeda-beda dan tetap.

Y
1.    Yang bungkuk juga dimakan sarung.
Yang tiada jujur, yang bersalah juga yang akan menang.
2.    Yang elok budi, yang indah bahasa.
Budi bahasa yang baik itulah yang dapat menyelamatkan kita.
3.   Yang takam tumpul, yang bisa ditawar.
Kata-kata yang lemah lembut itu dapat menawarkan hati yang panas dan mendamaikan orang-orang yang berselisih.
4.   Yang tua dimuliakan, yang kecil dikasihi.
Pandai-pandai bergaul, letakan sesuatu pada tempatnya.
5.   Yang secupuk tidak akan jadi sesukat, yang sejengkal tidak akan jadi sehasta.
Umur itu ditentukan, tiada akan bertambah atau berkurang.