1. Ada air ada ikan
Dimana
kita tinggal, disitulah kita mendapat rezeki.
2. Ada rotan ada duri
Tiap-tiap
sesuatu ada buruknya atau kesukarannya.
3. Air berteriak tanda tak dalam
Orang
yang sombong biasanya bodoh.
4. Adat teluk timbunan kapal
Kita
meminta atau meminjamkan yang punya dan kita bertanya kepada yang pandai.
5. Air cucuran atap, jatuhnya ke
pelimbahan juga.
Biasanya
sifat anak menurut teladan orang tua.
6. Air jernih ikannya jinak
Negeri
yang aman sentosa, penduduknya hidup makmur.
7. Air pun ada pasang surutnya
Keadaan
orang itu tidak tetap, ada kalanya senang ada kalanya susah.
8. Air sama air kelak menjadi satu,
sampah itu ketepi juga
Kalau
terjadi perselisihan keluarga, akhirnya berbaik kembali.
9. Air susu dibalas dengan air tuba
Kebaikan
dibalas dengan kejahatan.
10. Air tenang menghanyutkan
Orang
pendiam biasanya banyak ilmu.
11. Air yang dingin juga dapat memadamkan
api
Orang
yang sedang marah juga dapat dilunakkan dengan kata-kata yang lemah lembut.
12. Air yang tenang jangan disangka tiada
berbuaya
Orang
yang pendiamitu jangan dianggap penakut atau dapat dipermalukan begitu saja.
13. Akar akal berpulas tak patah
Orang
pandai tak akan habis akalnya, sekalipun ia ada dalam kesusahan.
14.Alu patah lesung hilang
Ditimpa
kemalangan terus menerus.
15. Anak panah yang sudah terlepas dari
busurnya tidak dapat dikembalikan lagi
Rahasia
harus disimpan betul-betul, jika sudah terbuka takkan dapat ditutup lagi.
16. Angan –angan menerawang langit
Mengharapkan
sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
17. Anjing diberi makan nasi, bilakah
kenyang ?
Tidak
ada faedahnya kita berbuat kebajikan kepada orang yang jahat.
18. Anjing menyalak tiada menggigit
Mulut
besar tetapi penakut.
19. Apa gunanya merak mengigal di hutan
Tidak
ada gunanya orang menunjukan kepandaiannya dihadapan orang bodoh.
10. Asam di
darat, ikan di laut bertemu dalam belanga
Jika
sudah jodoh, walaupun berbeda tempat tinggal akhirnya bertemu juga.
21. Ayam bertelur di padi mati kelaparan
Orang
yang selalu kekurangan, meskipun penghasilannya besar.
22. Awal dikenal akhir tidak
Tiada
menimbang akan baik buruknya
23.Adat hidup tolong menolong, adat mati
jenguk menjenguk
Hendaklah
kita tolong menolong dalam segala hal.
24.
Adat muda
menanggung rindu, adat tua menahan ragam
Orang
muda harus sabar, bila menginginkan sesuatu/cita-cita.
25.Ada gula ada semut
Orang
yang kaya biasanya banyak dikunjungi orang-orang, yang ikut mengecap kenikmatan
dari kekayaannya.
26.
Ada udang
dibalik batu
Ada
maksud tertentu.
1. Bagai air di daun talas
Orang
yang tidak tetap pendiriannya.
2. Bagai api dengan asap
Sangat
erat persahabatannya.
3. Bagai diiris dengan sembilu
Sakit
hati amat sangat.
4. Bagai jawi makan dimamah dahulu baru
ditelan
Sebelum
melakukan sesuatu pekerjaan, haruslah dipikirkan terlebih dahulu dalam-dalam.
5. Bagai kera diberi kaca
Memberi
sesuatu barang kepada orang bodoh yang tidak tahu menggunakannya.
6. Bagai memakai baju dipinjam
Keadaan
yang dibuat-buat sehingga canggung
tampaknya.
7. Bahasa menunjukan bangsa
Baik
buruk tutur kata seseorang dapat diketahui dari asal usulnya.
8. Barang siapa menggali lubang, ia
akan terperosok ke dalamnya
Siapa
yang akan mencelakakan orang lain, biasanya ia jugalah yang akan mendapat
celaka lebih dahulu.
9. Belalang telah menjadi elang
Orang
bodoh dan hina telah menjadi orang besar dan mulia.
10. Belum bertaji hendak berkokok
Belum
berilmu sudah hendak berlagak.
11. Berdiang di abu dingin
Minta
pertolongan kepada orang yang miskin.
12. Berjalan sampai ke batas, berlayar
sampai ke pulau
Kita
harus beusaha sekeras-kerasnya untuk mencapai suatu maksud.
13. Berpandang luas beralam lapang
Orang
yang sabar.
14.Bertegang urut leher
Tidak
mau mengalah dalam pertengkaran.
15. Berteguran dahulu lalu berkenalan,
mendaki dahulu maka tahu lelah
Kesadaran
itu akan timbul setelah banyak menderita.
16. Besar kapal besar gelombang
Makin
tinggi kedudukan makin banyak pula rintangan yang menimpa.
17. Biar miskin asal cerdik,tertawan
juga orang kaya
Pengetahuan
dan kepandaian itu lebih berharga dari pada harta.
18. Buah manis berulat didalamnya
Kata-katanya
manis seperti madu, tapi hatinya jahat.
19. Buang sampah tinggal intinya.
Barang
sesuatunya kita pakai yang baik, yang buruk kita buang.
20.
Bulan naik matahari naik
Mendapat
keuntungan yang berlipat ganda.
21. Buruk muka, cermin dibelah
Kita
yang salah, orang lain yang yang disalahkan.
22. Berkata pelihara lidah, berjalan
pelihara kaki
Berhati-hati
mengeluarkan kata-kata, jangan sampai salah.
23.Berkering di air laut
Memberi
nasihat kepada orang yang tidak mau dinasehati.
24.
Bagai
kucing dibawakan lidi
Seorang
anak yang ketakutan karena dimarahi anaknya.
25. Banyak habis sedikit sedang
Cukup
tidaknya tergantung kepada hemat dan borosnya seseorang.
26.
Bayang-bayang
sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh.
Pengeluaran
harus disesuaikan dengan pendapatan/penghasilan.
27.Belum dipanjat asap kemenyan
Dikatakan
dari seseorang anak muda yang belum kawin.
1. Cabik-cabik bulu ayam
Orang
berselisih dengan saudaranya atau keluarganya tiada lama berbalik lagi.
2. Cepat kaki ringan tangan
Tangkas
dan rajin
3. Cium tapak tangan, berbau apa tidak
Periksa
diri sendiri dulu, baru mencela orang lain.
4. Cacing hendak menjadi ular naga
Orang
yang rendah berlagak meniru kelakuan orang yang tinggi atau orang miskin meniru
kelakuan orang kaya.
5. Cuaca di langit tanda akan panas,
gabah di hulu tanda akan hujan
Barang
sesuatu pasti ada tandanya.
6. Cupak sepanjang betung, adat
sepanjang jalan
Hendaklah
kita mengerjakan sesuatu menurut adat atau kebiasaan yang berlaku.
1. Dari telaga yang jernih, tak akan
mengalir air yang keruh
Anak orang baik-baik itu,
biasanya tidak akan menjadi orang jahat.
2. Datar bagai lantai papan, licin
bagai dinding cermin
Sangat adil.
3. Dibalik-balik bagai memanggung
Sesuatu perkara dipikirkan
masak-masak,supaya jangan menyesal kemudian.
4. Di luar bagai madu, di dalam bagai
empedu
Mulut manis tapi hatinya
jahat.
5. Dimana bunga berkembang, disitu
kumbang banyak
Dimana terdapat gadis cantik,
kesitulah banyak datang pemuda.
6. Dimana lalang habis, disitu api
padam
Mati itu tidak dapat
ditentukan, jika umur sudah sampai, dimana saja kita mati.
7. Disangkanya tetap akan panas sampai
petang, kiranya hujan tengah hari
Disangkanya tetap akan senang
dan mulia tetapi tiba-tiba ditimpa bahaya sehingga jatuh miskin.
8. Duduk seperti kucing, melompat
seperti harimau
Nampaknya orang itu pendiam,
tetapi kalau ia berkata atau berbuat, maka terlihatlah ketegasannya.
9. Dalam lautan dapat diduga, dalam
hati siapa tahu
Tidak dapat kita mengetahui
isi hati orang lain.
10. Dekat mencari bubu, jauh mencari
suku
Dalam soal yang penting atau
sulit, orang berdamai dengan keluarga terdekat lebih dahulu.
11. Datang tak berjemput, pulang tak
berantar
Atas kemauannya sendiri.
1. Elok basa akan bekal hidup, elok
budi akan bekal mati
Orang yang baik budi
bahasanya akan disayangi orang semasa hidup dan setelah matipun akan dipuji
orang juga.
2. Emas disangka loyang
Karena miskin dan melarat, ia
disangka orang jahat, padahal ia orang yang tinggi budi dan berperikemanusiaan.
3. Enak bagai kukuran, sakit bagai
kelapa
Mau enak sendiri saja dengan
tidak memperdulikan kesakitan orang lain.
4. Enggan berdayung, hanyut serantau
Jangan malu bertanya, jika tidak
tahu.
5, engkau belum mencapai pengayuh,
aku telah sampai ke seberang
orang berilmu itu
dengan segera dapat mengetahui
kehendak dan kemauan
seseorang dengan melihat
tingkah laku bahasanya.
5. Esa hilang kedua terbang
Seseorang yang tetap hatinya
mengerjakan sesuatu pekerjaan yang berbahaya, tetapi besar faedahnya, terutama
untuk nusa dan bangsa.
6. Enak makan dikunyah, enak kata
diperkatakan
Sesuatu hal haruslah
diperbincangkan terlebih dahulu.
1. Gajah berjuang dengan gajah,
pelanduk mati di tengah-tengah
Jika
terjadi pertengkaran, rakyat jelata yang menjadi korban.
2. Gajah mati karena gadingnya
Binasa
karena kekayaan atau ketinggiannya.
3. Gantilah celana dengan kain
Penakut.
4. Guru kucing berdiri, murid kucing
berlari.
Guru
hendaklah memberi contoh yang baik, supaya muridnya baik pula.
5. Genting menanti putus, biang menanti
tembuk
Walaupun
persahabatan sangat akrab pasti ada perselisihan.
6. Garam di laut asam di gunung,
akhirnya bertemu di dalam belanga
Perjodohan
tidak mengidahkan bangsa dan derajat.
1. Hancur badan dikandung tanah, budi
naik terkenang juga
Budi baik tak dapat dilupakan
selama-lamanya.
2. Hari panas dapat berlindung, miskin
kemana disurukan
Jangan malu-malu mengakui
kukurangan atau ketiadaan kita, supaya mendapat pertolongan.
3. Harimau mati meninggalkan belang,
gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama
Orang yang baik budi dan
tingkah lakunya, walaupun ia sudah mati, namanya tetap disebut-sebut juga.
4. Harimau pulang kena penjara,
pelanduk kecil menolakkan mara
Orang kecil itu kadang-kadang
dapat menolong orang besar dan berkuasa.
5. Hati tak lepas, dendam tak sudah
Belum puas.
6. Hidung dicium, pipi digigit
Berbuat kebaikan guna
menutupi kejahatan.
7. Hidup berkerat rotan
Memutuskan hubungan selama-lamanya.
8. Hilang bini dapat dicari, hilang
budi badan celaka
Istri yang meninggal dapat
diganti, akal yang hilang mendatangkan celaka.
9. Hilir mudik saja
Tak mempunyai pekerjaan.
10. Hitam-hitam gula jawa
Meskipun kulitnya hitam, tapi
wanita itu manis rupanya.
11. Hujan emas di negri orang, hujan
batu di negri sediri, baik juga di negri sendiri
Betapa senang dan mulianya di
perantauan, tentu lebih senang dan berbahagia di negri sendiri.
12. Hati panas lupalah kacang pada
kulitnya
Seorang yang telah mendapat
kesenangan dan kebahagiaan, lupa ia akan asalnya dan kepada sahabat kenalannya.
1. Ikan bergantung, kucing tunggu
Kesal melihat barang yang
diingini, tetapi tidak mungkin didapat.
2. Ikut hati mati, ikut rasa binasa,
ikut mata buta
Janganlah menurut hawa
nafsusupaya selamat.
3. Ilmu yang tiada beramal, sama dengan
pohon yang tiada berbuah
Ilmu pengetahuan sebaiknya
kita sebarkan, supaya banyak bermanfaat.
4. Itik berenang di air mati kepanasan
Orang yang
tinggal dengan orang yang berilmu, tetapi tiada mendapat satupun daripadanya,
atau orang yang bersuami orang kaya atau berpangkat tinggi dan bergaji besar
tetapi selalu menderita saja.
5. Ia memperlihatkan giginya
Ia menggunakan kekuasaannya.
1. Jangan melihat ke atas, melihat ke
bawah
Jangan
membandingkan orang tinggi atau orang kaya dengan kita.
2. Jika tak uang dipinggang, dara jadi
orang lain
Jika
miskin dan melarat, saudara sendiri pun akan menjauh dari kita.
3. Jangan berjinak-jinak dengan ular
yang berbisa
Janganlah
bergaul dengan orang yang jahat,lambat laun kita tentu akan dijahatinya.
4. Janganlah menyiangi ladang orang,
siangilah ladang sendiri
Janganlah
mencampuri hal/urusan orang, uruslah diri sendiri lebih dahulu.
5. Jangan bercermin di air keruh
Janganlah
mencontoh yang buruk.
6. Jatuh ditimpa tangga
Ditimpa
kecelakaan berturut-turut.
7. Jika tidak ada rotan, akarpun
berguna
Jika
tidak ada barang yang baik, yang jelekpun dapat dipakai.
8. Jinak-jinak merpati hendak ditangkap
ia pun terbang
Seorang
gadis yang rupanya mau, tetapi sesungguhnya tidak.
1. Kain basah kering di pinggang
Orang yang telah habis
hartanya karena merugi atau karena kena bencana.
2. Kaki naik kepala turun
Berusaha sekeras-kerasnya.
3. Kalah jadi abu, menang jadi arang
Menang kalah sama saja.
4. Kalau pandai menitih buih, selamat
badan ke sebrang.
Jika keras kemauan untuk
mengerjakan sesuatu yang sukar, niscaya maksud tercapai.
5. Kecil-kecil anak kalu, sudah besar
menjadi anak
Segala tingkah laku anak
kecil itu menyenangkan kita, tetapi jika besar menyusahkankita.
6. Kecil teranja-anja, besar
terbawa-bawa, sudah tua berubah tidak.
Harus dibiasakan dari kecil
berbuat baik, karena kebiasaan itu sukar menghilangkannya.
7. Kemana angin deras kesitu
condongnya.
Orang yang tidak
berpendidikan.
8. Keras ditakik, lunak disudu.
Baiknya sederhana, supaya
jangan dipermainkan orang.
9. Kerbau dipegang talinya, manusia
dipegang mulutnya.
Manusia itu harus menepati
janjinya.
10. Kestur mati karena baunya.
Seringkali orang binasa
karena kelebihannya, baik harta, benda, pangkat, atau derajat.
11. Kita semua mati tapi kubur masing
masing
Tiap-tiap orang mempunyai
bakat sendiri-sendiri, sehingga berlain-lainlah kejadiannya.
12. Kemana tumpah kuah kalau tidak ke
nasi.
Sifat anak sedikit banyak
menauladani sifat orangtuanya.
1. Laksana katak, sedikit hujan banyak
bermain.
Orang
yang membesar-besarkan perkara yang kecil.
2. Lempar batu sembunyi tangan
Perbuatan
yang licik dan khianat.
3. Licin bagai belut
Tidak
akan ditipu oleh orang karena cerdiknya.
4. Lidah tak bertulang
Orang
yang mudah mencela orang lain dengan tidak dipikir lebih dahulu.
5. Lintah darat
Orang
yang meminjamkan uang dengan bunga amat besar.
6. Lubuk akal tepian ilmu
Kepada
yang pandai kita bertanya.
7. Lupa ketinggalan, terlelap
kemalingan
Siapa
yang lengah dan lalai tentu akan mendapat kerugian.
8. Lurus tak tabung
Orang
yang tidak pernah berdusta atau pun menipu.
9. Lepas dari mulut buaya, masuk ke
mulut harimau
Sama
besar bahayanya.
10. Lebih manusia karena akal, lebih
burung karena sayap
Hendaklah
manusia mempergunakan akalnya, karena akal itulah kelebihan dari makhluk lain.
11. Laut mana yang tidak berombak, bumi
mana yang tidak ditimpa hujan.
Tiap-tiap
orang tentu akan berbuat salah walaupun sekali.
1. Maksud hati memeluk gunung, apa daya
tangan tak sampai.
Cita-cita
tinggi tapi tidak mau untuk mencapainya.
2. Malang tak boleh ditolak, mujur yak
boleh diraih.
Nasib
baik atau buruk, kita tidak bisa mnentukan.
3. Mainkan itu jikalau jatuh kedalam pelimpahan sekalipun, niscaya tiada
hilang cahayanya.
Orang
baik-baik itu jika jatuh miskin dan hina sekalipun akan tetap baik budi
pekertinya dan halus budi bahasanya.
4. Manis jangan lekas ditelan, pahit
jangan lekas dimuntahkan.
Tiap-tiap
perkataan orang haruslah dipikirkan masak-masak sebelum diterima atau ditolak.
5. Mati semut karena manisan
Manusia
itu terpedaya oleh mulut manusia.
6. Menepuk air dulang teroecik mata sendiri.
Orang
yang membukakan aib keluarganya, berarti menjelekkan diri sendiri.
7. Mengail berumpan, berkata bertipuan.
Supaya
maksud kita sampai, hendaklah kita pandai-pandai mengambil hati orang, baik
dengan perkataan maupun dengan perbuatan.
8. Menjadi alas bubur
Kita
yang menanggung segala kejelekannya.
9. Menggunting dalam lipatan.
Mencelakakan
atau menipu kawan sendiri.
10. Menjilat air ludah
Orang
yang tidak mempunyai malu.
11. Mulut bawa madu, pantat bawa sengat.
Kelihatannya
ia memberi, tetapi sesungguhnya mengambil dari kita sebanyak-banyaknya.
12. Musuh tidak dicari, bersua panyang
dielakkan.janganlah mencari-cari permusuhan, tetapi bila ia datang sendiri
janganlah takut menghadapinya.
1. Nasi dimakan rasa sekam, air diminum
rasa duri.
Sangat berduka cita.
2. Nasi masak, periuk pecah.
Seseorang yang mendapat anak,
tetapi isterinya meninggal karenanya.
3. Nasi telah menjadi bubur.
Kesalahan yang amat
disesalkan karena tak dapat diperbaiki.
1. Olok-olok jadi tingkarah.
Berolok-olok atau
bermain-main akhirnya jadi perkelahian.
2. Orang haus diberi air, orang lapar
diberi nasi.
Seseorang yang baru
menderita, tiba-tiba mendapat pertolongan.
3. Orang kaya suka dimakan, orang elok
selendang dunia.
Orang kaya yang pemurah.
4. Orang makan nangka, awak kwna
getahnya.
Orang lain yang berbuat
kesalahan, tetapi kita yang mendapat tuduhan.
5. Orang yang menggamang mati jatuh.
Orang yang ragu-ragu akan
mengerjakan sesuatuyang telah dipikirkan tentu tiada berhasil dan mendapat
kerugian.
6. Orang yang mengantuk disorongkan
bantal.
Seseorang yang memperoleh
sesuatu yang sangat dibutuhkan.
7. Orang yang kenyang kalau diberi
makan sedap sekalipun, akan berkata juga.
Pemberian kita kepada orang
lain, yang tidak diinginkannya tentu tidak dihargakan.
1. Pagar makan tanaman.
Orang yang wajib memelihara,
malah ia yang merusaknya.
2. Panas setahun, dihapuskan oleh hujan
sehari.
Kebaikan yang telah banyak,
dihapuskan oleh kesalahan yang sedikit saja.
3. Patah tumbuh hilang berganti.
Patah yang satu, muncullah
yang lain.
4. Pepat diluar, runcing di dalam.
Orang yang palsu, tidak dapat
dipercaya.
5. Pisau senjata tiada bisa, bisa lagi
untuk manusia.
Kata-kata yang melukai hati,
lebih sakit daripada tikaman dengan pisau belati.
1. Ringan sama dijinjing, berat sama
dipikul.
Saling membantu bila ada
kesulitan.
2. Rupa harimau, hati tikus.
Rupanya gagah berani, tetapi
penakut.
3. Rupa ketan, ditanak berderai.
Rupanya pandai dan berani,
tetapi sebenarnya bodoh atau penakut.
4. Rendah gunung tinggi harapan.
Meskipun keadaan kurang
memuaskan, tetapi mempunyai harapan yang tinggi.
5. Rawan murah, gigi habis.
Malang karena tidak dapat
lagi ikut merasai kenikmatan dan kesenangan, disebabkan sudah tua atau tidak
berdaya lagi.
1. Sakit kepala panjang rambut, patah
selera banyak makan.
Pura-pura tidak suka atau
tidak mau.
2. Sebagai aur dengan tebing.
Saling menolong, saling
menopang.
3. Sebagai durian dengan mentimun.
Jika orang besar melawan
orang kecil, pasti yang kecil akan kalah.
4. Seberat-berat beban, laba jangan
ditinggalkan.
Meskipun suatu pekerjaan
berat dan sukar, kita usahakan juga menyelesaikannya, karena mengingat
keuntungan yang besar.
5. Seekor kerbau berkubang, semua kena
luluknya.
Perilaku perbuatan orang yang
sabar dan tidak lekas putus asa, lama-lama berhasil juga.
6. Selangkah berpantang surut, setapak
berpantang mundur.
Keras hati dan berani
menghadapi apa saja.
7. Seligi tajam bertimbal, ujung
pangkal mengenai.
Kemana saja beruntung.
8. Seperti air dalam kolam.
Seseorang yang tenang
sikap dan tingkah lakunya.
9. Seperti ayam pulang ke lesung.
Kembali ke tempat yang
disenangi.
10. Seperti cacing kepanasan.
Orang yang gelisah.
11. Seperti anjing berebut tulang.
Orang yang tamak, yang suka
memperebutkan harta benda orang lain.
12. Seperti duri dalam daging.
Hati sangat luka, karena
kata-kata yang menyakitkan.
13. Seperti harimau menyembunyikan kukunya.
Orang yang binasa karena
ilmunya atau pengkatnya.
14.Seperti katak di dalam tempurung.
Orang yang sedikit
pengetahuannya.
15. Seperti layang-layang putus talinya.
Seseorang yang putus
pengharapan dan menyerah.
16. Seperti lebah, mulut membawa madu,
pantat membawa sengat.
Orang yang suka menolong,
tetapi perkataannya menyakitkan hati.
17. Seperti musang berbulu domba.
Pura-pura berbuat baik untuk
menutupi kejahatannya.
18. Serigala berbulu domba.
Orang yang tampaknya bodoh
dan penurut tapi hatinya jahat.
19. Seperti pinang dibelah dua.
Persamaan antara dua orang
yang mirip benar.
20. Seperti pohon bambu ditiup angin.
Bagus tingkah lakunya, tidak
mudah dipengaruhi orang lain.
21. Sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna.
Sesuatu yang akan dikerjakan,
pikirlah dahulu baik buruknya supaya jangan menyesal kemudian.
22. Sudah diludah, dijilat lagi.
Telah hina dimuliakan lagi.
23.Sudah tahu asam garamnya.
Sudah tahu keadaan yang
sebenarnya.
24. Seperti ikan dalam belat.
Tidak merdeka, kemana pergi
terhalang.
25.Seperti embun di ujung rambut.
Kasih sayang yang tidak tetap
selamanya, sekali akan hilang.
26. Sekali lancing ke ujian, seumur
hidup orang tak percaya.
Sekali saja kita mengingkari
janji, orang tidak akan percaya lagi selama-lamanya.
27.Sambil berdiang nasi masak.
Sambil
mengerjakan sesuatu pekerjaan, selesai pula pekerjaan yang lain.
28.Sebagai seludang menolak mayang.
Janganlah meninggalkan
tanggungan atau meninggalkan kewajiban sebelum sempurna.
1. Tahu makan, tahu simpan.
Hati-hati memegang rahasia,
supaya jangan terbuka.
2. Tak ada laut yang tak berombak.
Tiap-tiap pekerjaan itu ada
bahaya atau kesulitannya.
3. Takut akan bayang-bayangannya
sendiri.
Senantiasa dalam ketakutan,
karena perbuatannya sendiri.
4. Tangan kanan jangan percaya tangan
kiri, luka tangan kanan oleh tangan kiri.
Harus hati-hati dengan sahabat, karena kadang-kadang ia yang
menjatuhkan kita.
5. Tebal kulit muka
Tiada malu, tiada
berperasaan.
6. Tiada sangka akan mengaram, ombak
yang kecil diabaikan.
Karena kelalaian maka bahaya
yang kecil mendatangkan kecelakaan yang hebat.
7. Tidak kekal bunga di karang.
Kekayaan, kemuliaan, dan
kesenangan itu tiada tetap kadang-kadang hanya sebentar.
8. Turutkan rasa binasa, turunkan hati
mati.
Celakalah orang yang
menurutkan hawa nafsunya.
9. Tong yang penus tiada bergoncang,
hanya yang sepenuh jua yang bergoncang.
Orang berilmu itu pendiam,
tetapi orang yang kurang ilmu itu yang suka berlagak.
10. Timbangan berat sebelah.
Seseorang yang tidak adil.
1. Ular bukan, ikan pun bukan.
Belum dapat dipastikan apa
orang itu jahat atau tidak.
2. Unjuk tiada yang diberikan.
Pura-pura memberi, sebenarnya
tidak.
3. Utang emas boleh dibayar, utang budi
dibawa mati.
Budi yang baik itu akan
diingat selama-lamanya.
4. Untung sahut terapung, untung batu
tenggelam.
Nasib manusia berbeda-beda
dan tetap.
1. Yang bungkuk juga dimakan sarung.
Yang tiada jujur, yang
bersalah juga yang akan menang.
2. Yang elok budi, yang indah bahasa.
Budi bahasa yang baik itulah
yang dapat menyelamatkan kita.
3. Yang takam tumpul, yang bisa
ditawar.
Kata-kata yang lemah lembut
itu dapat menawarkan hati yang panas dan mendamaikan orang-orang yang
berselisih.
4. Yang tua dimuliakan, yang kecil
dikasihi.
Pandai-pandai bergaul,
letakan sesuatu pada tempatnya.
5. Yang secupuk tidak akan jadi
sesukat, yang sejengkal tidak akan jadi sehasta.
Umur itu ditentukan, tiada
akan bertambah atau berkurang.